Katul adalah bahan limbah proses penggilingan padi menjadi beras, yang kualitasnya secara ekstrem bisa sangat bervariasi dikarenakan adanya campuran sekam selama proses. Mengingat katul berpotensi secara ekonomis untuk digunakan dalam formulasi pakan unggas. Mengakibatkan permintaan yang tinggi dibanding ketersediaan (pada musim tertentu) membuka peluang juga untuk pencampuran sekam yang dilakukan secara sengaja. Artikel ini akan menjelaskan cara uji warna kontaminasi sekam pada katul.
Sekam merupakan bagian kulit terluar dan porsinya mencapai 15 – 20 % dari berat bulir padi. Sekam tidak mempunyai nilai nutrisi bagi unggas mengingat kandungan protein yang rendah (1,7 – 7,2%). Sedangkan serat kasar nya mencapai (31-50%). Berdasarkan kandungan sekamnya, kualitas katul dibagi atas beberapa kelas yaitu max 5%, max 10%, max 15%, dan > 20%. Kandungan sekam berkorelasi positif dengan serat kasar. Yang menjadi faktor pembatas dalam formulasi pakan unggas sehingga disarankan max sekam 10% untuk unggas.
Metoda uji warna kontaminasi sekam secara cepat untuk mendeteksi kontaminasi sekam pada katul menggunakan larutan phloroglucinol 1% yang terdiri atas : 1 gr Phloroglucinol (1,3,5 trihydroxy phenol) ; 80 ml 2M Hydrochloric acid (HCl) ; 20ml 95% Ethanol. Larutan ini bisa dibeli dalam bentuk campuran, sehingga tidak perlu meracik sendiri. Tempatkan larutan dalam botol kaca berwarna gelap. Mengingat ini adalah uji warna, dibutuhkan standar pembanding yang menggunakan foto standar. Atau membuat sendiri campuran standar. Larutan phlorogucinol tidak bereaksi terhadap dedak padi tetapi bereaksi terhadap sekam (lebih tepatnya terhadap lignin) di mana akan menimbulkan warna merah. Semakin tinggi kadar sekam (lignin) akan semakin tinggi derajad warna merah yang timbul.
Cara kerja analisa uji phloroglucinol
- Siapkan petri dish, timbang ± 1 gram sampel katul, dan taburkan merata di petri dish
- Tetesi larutan phloroglucinol 1% sebanyak 5 ml ke permukaan katul di petri dish atau sampai terlihat basah. Biarkan selama 5 – 10 menit.
- Amati perubahan warna merah yang ditimbulkan dan bandingkan dengan foto referensi atau sampel referensi.
- Besaran kontaminasi sekam pada sampel adalah derajat warna merah yang paling mendekati standar (foto atau sampel) 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%.
Cara pembuatan sampel referensi
- Dapatkan sampel standar berupa dedak padi murni dan sekam murni dari penggilingan padi.
- Giling halus sekam dan campurkan dengan dedak padi untuk mendapatkan persentase kontaminasi sekam 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% (atau pilih yang dirasakan lebih mendekati). Aduk rata sampel dan disimpan di tempat yang kering. Lihat gambar (Sumber : Medion)

Daftar Pustaka
Myint Wynn I. Check point determination for contamination and adulteration of rice bran. Research Officer Veterinary Assay Laboratory. Livestock Breeding and Veterinary Department.